Prabowo Singgung Ada Menteri Neolib di Kabinet Jokowi, Siapa? | kumparan.com



Prabowo Singgung Ada Menteri Neolib di Kabinet Jokowi, Siapa?

Presiden Joko Widodo (keempat kanan) memimpin meeting terbatas yang diikuti sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/8/2023). Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto
Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Menhan RI) Prabowo Subianto menyinggung ada sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju yang menganut azas neoliberal.
Hal itu diungkapkan dia saat memaparkan data 'aplikasi Fenomena ekonomi Pancasila oleh Presiden Jokowi' di Rakernas LDII 2023, jakarta Timur, Selasa (7/11).
Prabowo menilai, selama ini Jokowi selalu berfokus pada nasib kalangan rakyat kecil di Indonesia. Namun, di tengah itu, adapula menteri neoliberal.
Ia mengaku, menyaksikan betul sikap dari Presiden Jokowi itu terkhusus usai ia masuk ke dalam kabinet menjadi Menteri Pertahanan.
"Begitu saya masuk kabinet saya menunjukkan, kan saya hadir sidang kabinet, saya lihat. Kebijakan-kebijakan terus memikirkan bagaimana rakyat kecil, bagaimana orang miskin. Itu terus fokus beliau. Ada juga menteri-menteri yang neolib-neolib itu," kata Prabowo.
Rapat terbatas perdana Kepala Negara Joko Widodo bersama menteri kabinet Indonesia Maju menggunakan pembatas dari kaca akrilik di Istana Presiden, Jakarta, Senin (3/8). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Kris
Prabowo mengaku pernah melihat 'menteri neolib' itu merayu Jokowi buat melancarkan kepentingannya. Namun, kata dia, Jokowi tetap pada pendiriannya yang membela rakyat kecil.
"Selalu aku menunjukkan kadang-kadang coba-coba 'bapak presiden gini, gini, gini' intinya DitDitelan bulat-bulat usah, enggak, harus," ucapnya.
Meski demikian, Prabowo enggan menyebut secara rinci siapa menteri yang dimaksud karena menurutnya hal itu menambah etis.
"Enggak boleh dong, DitDitelan bulat-bulat etis karena kan kita harus kompak, tapi neolib gimana?" ujarnya.
Presiden Joko Widodo (keempat kanan) memimpin meeting terbatas yang diikuti sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/8/2023). Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyinggung keberhasilan Kepala Negara Jokowi dalam menerapkan ekonomi Pancasila.
Dalam paparannya, Prabowo mencontohkan salah satunya ialah Program Keluarga Harapan Berhubungan dengan biaya Rp 28,7 Triliun mampu mencakup 10 juta keluarga penerima manfaat Berhubungan dengan bantuan Rp200 ribu hingga Rp1 juta per tahun.
"Ini baru segini, belum lagi subsidi BBM. Subsidi BBM kita hampir Rp 400 triliun lebih," tandas dia.

https://www.gimmehow.com/2023/05/how-to-install-applications-on.html

Search This Blog