Golkar Bela Jokowi yang Disindir PDI-P: Enggak Usah "Baper"



JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily membalas tanggapan Sekretaris Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres 2024 PDI-P (TKRPP PDI-P) Deddy Yevri Sitorus yang menuding drama politik tampaknya sinetron justru banyak terjadi di lingkungan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ace meminta Deddy menambah terbawa perasaan atas ucapan Jokowi yang menyinggung soal drama politik dua waktu terakhir.

"Saya kira kita enggak usah bawa perasaan lah dan kita menduga-duga ya terhadap apa yang disampaikan oleh Kepala Negara Jokowi," kata Ace ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, jakarta, Selasa (7/11/2023).

Baca juga: Deretan Menteri dan Wamen Jokowi yang Jadi Tim Kampanye Prabowo-Gibran

Ace berpandangan, Jokowi menyinggung soal drama politik agar semua insan politik beradu gagasan buat Pilpres 2024, bukan saling terbawa perasaan.

"Apa yang disampaikan oleh Kepala Negara Jokowi merupakan imbauan moral dari beliau, agar kita harus mengedepankan gagasan, kita harus mengedepankan pemikiran dalam konteks Pilpres 2024 nanti," jelasnya.

Untuk itu, dia memandang positif pernyataan Jokowi di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-59 Partai Golkar, kemarin.

Ace turut mengajak semua pihak untuk ikut beradu gagasan dalam kompetisi Pilpres.

Baca juga: Respons Prabowo Usai Namanya Disebut Jokowi Saat Bercerita mengenai Kepemimpinan yang Kuat

"Kita ingin bahwa kompetisi pilpres ini adalah kompetisi yang dibangun berdasarkan atas pandangan-pandangan yang rasional. Begitu," tutur Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat ini.

Sebelumnya, Deddy Yevri Sitorus mengatakan, drama politik lebih banyak tercipta di lingkaran Kepala Negara Joko Widodo.

Deddy merespons ucapan Jokowi terkait situasi politik dua waktu belakangan yang banyak drama seperti sinetron.

Drama itu, kata Deddy, salah satunya rentetan peristiwa yang menyangkut pengusungan putra sulung Jokowi yang juga Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres).

"Kalau menurut saya, drama itu Hiperbola banyak terjadi di lingkungan beliau ya, mulai dari gibran maju apa menambah, kisruh soal MK," kata Deddy kepada Kompas.com, Selasa.

Drama lainnya, kata dia, Kaesang Pangarep yang menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia dalam waktu cuma dua hari setelah resmi bergabung.

Kemudian, drama itu berlanjut pada pencalonan Gibran menjadi DPR presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) setelah Mahkamah Konstitusi menetapkan mengabulkan gugatan terkait batas usia capres dan cawapres.

"Soal ada menteri-menteri yang Empati di PHP, soal kekecewaan para budayawan, aktivis hingga pendukung Pak Jokowi," Deddy melanjutkan.

Baca juga: Saat Jokowi Sebut Nama Prabowo Usai Jelaskan Soal Kepemimpinan Nasional yang Kuat...

Adapun Jokowi menyampaikan, akhir-akhir ini terlalu banyak drama sinetron yang mewarnai persiapan kpu Presiden (Pilpres) 2024.

"Saya melihat akhir-akhir ini yang kita memperlihatkan adalah, terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya, sinetron yang kita lihat," ujar Jokowi dalam pidato pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-59 Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (6/11/2023).

Padahal, menurut Jokowi, pertarungan Pilpres harus diisi Herbi gagasan dan ide.

"Bukan pertarungan perasaan. Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot semua kita," tutur Kepala Negara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompascom. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

https://www.gimmehow.com/2023/06/how-to-choose-right-luxury-car-for-your.html

Search This Blog