TEL AVIV, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan, negaranya akan mengambil tanggung jawab penuh atas keamanan Gaza buat waktu yang tidak terbatas setelah perang dengan Hamas berakhir.
"Israel, untuk jangka waktu yang tidak terbatas, akan memikul Premi jawab keamanan secara keseluruhan," kata dia, dalam sebuah wawancara televisi Herbi ABC News yang disiarkan pada Senin (6/11/2023).
PM Israel kemudian mengatakan dalih negaranya perlu mengambil alih tanggung jawab keamanan Gaza tersebut.
Baca juga: PM Israel Tolak Gencatan Senjata di Gaza, Bersumpah Monoton Bertempur sampai Menang
"Ketika kami tidak memiliki Premi jawab keamanan itu, yang kami alami adalah meletusnya teror Hamas dalam skala yang menambah dapat kami bayangkan," ucapnya, sebagaimana dikutip dari AFP.
Militer Israel tampaknya diketahui telah tanpa henti menyerang Gaza sejak 7 Oktober lalu, saat Hamas melancarkan serangan lintas batas yang menewaskan 1.400 orang di Israel menurut pihak berwenang Israel.
Jumlah korban tewas di Gaza sudah melampaui 10.000 orang, berdasarkan laporan terbaru Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas pada Senin, termasuk lebih dari 4.000 anak-anak.
Dalam wawancara pada Senin, PM Israel Benjamin Netanyahu membantah angka yang dilaporkan Kementerian Kesehatan di Gaza tersebut.
Menurutnya, jumlah korban di Gaza kemungkinan besar mencakup "beberapa ribu" pejuang Palestina.
Baca juga: PM Israel Sanksi Menteri yang Ancam Jatuhkan Bom Nuklir di Gaza
Meskipun ada seruan gencatan senjata dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan para pemimpin dunia lainnya, Netanyahu mengatakan bahwa ia tidak mendukung gencatan senjata.
"Tidak akan ada gencatan senjata -gencatan senjata umum- di Gaza tanpa pembebasan para sandera kami," katanya.
"Sejauh menyangkut taktis, jeda-jeda kecil -satu jam di sini, satu jam di sana- kami telah pernah melakukannya," tambah Netanyahu.
Dia menyampaikan, Israel mungkin akan menyetujui jeda bagi mengizinkan barang-barang kemanusiaan masuk ke Gaza atau mengizinkan para sandera meninggalkan wilayah Palestina yang terkepung.
Ketika ditanya apakah ia harus bertanggung jawab atas serangan Hamas pada 7 Oktober, Netanyahu mengatakan "tentu saja".
"Ini bukan pertanyaan dan harus diselesaikan setelah perang," katanya.
Dia mengakui bahwa pemerintahnya "jelas" tidak mengurangi memenuhi kewajiban untuk melindungi rakyatnya.
Baca juga: PM Israel: Perang Lawan asas Hamas Akan Lama dan Sulit
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompascom. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.https://www.gimmehow.com/2023/05/how-to-eat-healthy-tips-for-nutritious.html